KOTA TANGERANG – Inmas. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) mengharuskan orang untuk selalu belajar. Lebih-lebih seorang guru yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Apalagi guru Pendidikan Agama Islam ( PAI ) yang lebih megedepankan etika dan moral, menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter peserta didiknya.
Jangan ada guru Pendidkan Agama Islam yang datang kesekolah hanya menggugurkan kewajiban saja. Hal itu diungkapkan Kasubbag Tata Usaha Kantor Kemenag Kota Tangerang H. Nurhasan saat membuka acara Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum Tahun 2017. Kegiatan tersebut digelar di Aula Kantor Kemenag Kota Tangerang Jalan Perintis Kemerdekaan 2 Babakan Kota Tangerang Kamis, ( 26/10 )
Ada sekolah murah tapi tidak banyak diminati sementara ada sekolah yang mahal malah kelebihan peminat. Kenaaapa demikian, karena sudah terlihat kualitasnya. Harga berbanding dengan nilai. “Terangnya”
Sampai saat ini masih banyak orang tua yang menitipkan anak-anaknya di Pondok Pesantren padahal sekolah diluar banyak yang gratis. Hal ini disebabkan pembentukan sebuah karakter di Pondok Pesantren terasa lebih kelihatan.
Tujuan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru Agama Islam dalam meningkatkan penguatan etika dan moral atau biasa disebut dengan pendidikan karakter dalam konteks kekinian, hal ini sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang dihadapi saat ini seperti meningkatnya seks bebas dikalangan anak dibawah umur, maraknya kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, penyalahgunaan narkoba dan pornografi sudah menjadi masalah sosial yang belum dapat dihadapi secara tuntas oleh karena itu melalui pembinaan seperti ini dapat mengurangi hal-hal yang demikian.
Sempoga guru Pendidkan Agama Islam bukan hanya pandai belajar dan mengajar akan tetapi selalu mengedanpankan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi guru yang paripurna. Sesuai dengan namanya “guru” digugu dan ditiru. #Hasan*69